Cara Beternak Ayam Broiler atau Potong (Pedaging)

Cara Beternak Ayam Broiler atau Potong (Pedaging)

Beternak ayam broiler / potong atau ayam pedaging merupakan salah satu peluang bisnis atau usaha yang menjanjikan karena kebutuhan ayam potong atau pedaging sangat tinggi. Ayam potong atau pedaging merupakan lauk pauk yang paling banyak diminati untuk kebutuhan sehari - hari.
 
Ayam potong atau pedaging ini tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dapat di panen. Ukuran ayam yang siap dipanen biasanya sekitar 2 kg untuk bisa mencapai berat tersebut hanya memerlukan waktu kurang lebih 30 hari atau 1 bulan saja.

Ayam potong sudah dapat dipanen sekitar umur 1 bulan atau 30 hari ini termasuk cepat dibandingkan ayam kampung. Ayam potong dapat dipanen bila sudah jika mencapai sekitar 2 kg.

Berikut adalah cara atau teknik pemeliharaan ayam potong atau pedaging mulai dari doc samapi panen :
 
A. Persiapan Sebelum Beternak Ayam Broiler / potong (pedaging)
 
a. Kandang 
Kandang merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan. Pemilihan lokasi tempat kandang akan sangat berpengaruh pada ternak ayam potong atau pedaging. Kebersihan kandang merupakan faktor utama. 

Ukuran kandang juga harus luas agar ayam dapat bergerak bebas dan aktif. Kandang harus memiliki ventilasi udara yang baik dan juga mendapat sinar matahari yang cukup. 

Suhu pada kandang ayam harus disesuaikan dengan umur ayam untuk umur ayam 1 - 17 hari suhu yang baik yaitu 32ºC - 34ºC, untuk umur 18 - 24 hari harus bersuhu 27ºC - 29ºC semakin bertambah umur ayam suhu pada kandang semakin diturunkan supaya ayam dapat tumbuh dengan sehat dan dapat menghasilkan daging yang berkualitas. Jenis kandang untuk ayam potong atau pedaging yaitu :
1. Kandang panggung:
Kandang panggung memiliki kelebihan lantai pada kandang akan selalu bersih karena kotoran langsung jatuh kebawah pengelolaan kandang akan lebih efisien. Dibawah kandang juga bisa dibuat kolam ikan sehingga sisa pakan bisa di manfaatkan untuk pakan ikan. Kandang panggung memiliki perawatan yang lebih mudah tetapi pembuatan yang agak sulit. Untuk bahan lantai kandangnya sendiri biasanya terbuat dari bambu yang di buat agak sedikit berjarak atau bercelah supaya kotoran dan sisa pakan jatuh kebawah.
2. Kandang Postal / lantai :
Kandang postal atau lantai memiliki kelebihan yaitu lebih mudah dan lebih murah. Kandang postal atau lantai harus di tutupi dengan plastik untuk menjaga suhu kandang tetap hangat. lantai kandang harus terbuat dari tanah yang dikeraskan, beton atau kayu. Sedangkan dinding harus terbuat dari bata atau beton dengan ketinggian kurang lebih sekitar 30cm. Kandang postal atau lantai pembuatannya termasuk mudah akan tetapi untuk perawatanya cukup sulit. Lantai kandang biasanya terbuat dari tanah atau semen dan dilapasi litter yaitu berupa sekam, jerami, kulit kacang, serbuk gergaji, potongan kertas bekas, dan serutan kayu. Untuk ketebalan lapisan litter sendiri antara 5cm - 10cm.
3. Kepadatan kandang
Jumlah ayam dalam satu kandang baiknya disesuaikan dengan umur ayam atau kandang di isi sesuai dengan luasnya kandang. beriut adalah jumlah ideal ayam berdasarkan umurnya sebagai berikut :
- Umur 1 hari - 1 minggu jumlah ayam 40 - 50 ekor per meter persegi
                    Umur 2 minggu jumlah ayam 20 - 25 ekor per meter persegi
                    Umur diatas 2 minggu jumlah ayam 8 -12 ekor per meter persegi.
                              
b. Pemilihan Day Old Chicken (DOC)
Bibit DOC per box isinya biasanya 100 ekor. Untuk berat ideal DOC ayam potong / broiler yaitu 39 gram per ekor. Jenis -jenis ayam broiler / potong yang banyak dibudidayakan di Indonesia yaitu :
    - Strain Cobb
    - Strain Ross
    - Strain Hybro
    - Strain Lohmann

c. Jenis Tempat Pakan
Tempat pakan ayam berbeda antara ayam kecil dan ayam besar. Berikut ini jenis - jenis tempat pakan ayam :
- Feeder Chick Tray
Untuk DOC sampai umur 7 hari atau 1 minggu setelah itu diganti ke tempat pakan galon atau tabung. Kelemahan tempat pakan ini mudah bercampur dengan sekam dan kotoran.
- Baby Chick Feeder
Untuk DOC juga kelebihannya tidak mudah bercampur dengan sekam dan kotoran.
- Tempat pakan tabung (galon) / gantung (hanging feeder)
Pemakaiannya setelah ayam berumur 1 minggu pertama dipakai piringannya dulu setelah ayam terbiasa baru dipakaikan tabunnya apa bila telah dipakaikan tabungnya tempat pakan digantung dan disesuaikan dengan tinggi ayam.
- Tempat Pakan Otomatis (Pan Feeder System)
Merupakan tempat pakan terbaru yang menggunakan teknologi dan berfungsi secara otomatis mendistribusikan pakan tempat pakan ini menggunakan motor listrik.

d. Jenis Tempat Minum
Ayam potong / broiler memerlukan tempat minum yang baik dan cukup untuk memenuhi kebutuhan airnya. Berikut ini jenis - jenis tempat minum ayam :
- Tempat Minum Manual
Tempat minum manual ini ada yang kecil dan besar, untuk tempat minum yang kecil digunakan dari saat ayam datang ke kandang sampai umur sekitar 1 minggu. setelah umur 1 minggu atau ayam sudah mulai besar diganti ketempat minum yang lebih besar. Untuk kapasitasanya sendiri mulai 3,6 - 7,2 liter.
- Tempat minum Otomatis
Didesain untuk secara otomatis mengisi dengan sendirinya air ketempatnya. ada 2 jenis tempat minum otomatis. yaitu nipple drinker dan bell drinker.
 
 
B. Masa Pemeliharaan Ayam Broiler / Potong (pedaging)

1. Pemeliharaan Berdasarkan Umur
Saat DOC diterima biasanya akan terlihat lemas dan lelah karena perjalanan supaya kondisi DOC kembali fit maka berikan vitamin berupa viterna plus.
Minggu pertama anak ayam harus menggunakan inkubator dan langsung beri pakan dan minum air hangat untuk jenis pakan yang diberikan yaitu crumbles (butiran).
Minggu kedua, suhu pemanas pada kandang sudah bisa dikurangi dan untuk pakannya masih menggunakan pakancrumbles (butiran).
Minggu ketiga, anak ayam sudah tidak memerlukan atau membutuhkan pemanas kandang.
Minggu keempat, anak ayam sudah mulai tumbuh dewasa atau remaja sehingga untuk kebutuhan pakan bertambah 2 kali lipat.
Minggu kelima dan seterusnya, sudah perlu memperhatikan secara baik untuk kebersihan kandang dan dilakukan secara rutin dan teratur karena ayam sudah menghasilkan banyak kotoran.

Suhu pada kandang harus diperhatikan dengan baik. Jika ayam bergerombol dan mendekati lampu itu artinya suhu pada kandang dingin dan jiga ayam menjauhi lampu itu artinya suhu pada kandang panas. Perhatikan juga apakah ada ayam yang sakit kalau ada segera pisahkan dari yang lainnya supaya tidak menular. Berikan pengobatan supaya cepat sembuh dan jika perlu diberikan vaksin supaya makin cepat sehat.
 
2. Pemberian Pakan dan Minum 
Pakan merupakan salah satu penentu kualitas ayam yang. Ayam pedaging harus mendapatkan nutrisi pakan yang cukup dan baik seperti protein, mineral, karbohidrat, lemak dan vitamin supaya dapat menghasilkan daging berkualitas. Pakan sering atau banyak digunakan yaitu pakan konsentrat atau BR namun juga dapat diberikan pakan bekatul atau biji - bijian. Bila menggunakan pakan pabrik seperti comfeed maka pakan harus disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam yang dibedakan menjadi 2 jenis tahapan pakan :
Tahap pembesaran atau tahap pertama umur 1 - 20 hari diberikan pakan yang mengandung protein minimal 23%.
Tahap Penggemukan atau tahap kedua umur diatas 20 hari diberikan pakan yang mengandung protein 20%.
 
Pemberian pakan tidak boleh dibatasi oleh karena itu tempat pakan dan minum ayam harus selalu terisi supaya berat badan ayam cepat bertambah. Untuk ketinggian tempat pakan dan minum ayam harus setinggi dada ayam pastikan untuk selalu membersihakan tempat minum ayam setiap pagi. Catat jumlah pakan yang telah diberikan dan jumlah sisa pakan.

Keberhasilan panen sangat dipengaruhi oleh pemberian pakan yang baik dan bagus yaitu sebesar 70%. Pakan merupakan yang paling banyak atau besar menghabiskan biaya produksi. Efisiensi penggunaan pakan merupakan penentu biaya per kilogram daging ayam.
 
Pemberian pakan di bagi 2 kategori yaitu :
a. Tahap Awal / Permulaan (Starter)
Pakan umur ayam 1 – 20 hari atau 1 - 3 minggu, pakan harus memiliki kandungan gizi meliputi protein 22 – 24%, serat kasar 4%, lemak 2,5%, phospor (P) 0,7 - 0,9%, kalsium (Ca) 1%, dan energi (ME): 2800 – 3500 kkal/lg makanan.
 
b. Tahap Akhir / Finisher
Pakan umur ayam 21 – panen, pakan mengandung protein 18,1 – 21,2%, serat kasar 4,5%, lemak 2,5%, phospor (P) 0,7 – 0,9%, kalsium (Ca) 1%, dan energi (ME): 2900 – 3400 kkal/kg. Kuantitas konsumsi pakan
Minggu ke 1 umur 1 – 7 hari pakan yang dibutuhkan 17 gram/ekor/hari
Minggu ke 2 umur 8 – 14 hari pakan yang dibutuhkan 43 gram/ekor/hari
Minggu ke 3 umur 15 – 21 hari pakan yang dibutuhkan 66 gram/ekor/hari
Minggu ke 4 umur 22 – 28 hari pakan yang dibutuhkan 91 gram/ekor/hari
Minggu ke 5 umur 29 – 35 hari pakan yang dibutuhkan 111 gram/ekor/hari
Minggu ke 6 umur 36 – 42 hari pakan yang dibutuhkan 129 gram/ekor/hari
Minggu ke 7 umur 43 – 49 hari pakan yang dibutuhkan 146 gram/ekor/hari
Minggu ke 8 umur 50 – 56 hari pakan yang dibutuhkan 161 gram/ekor/hari

Untuk menekan biaya produksi maka pemberian pakan harus efisien, supaya pemberian pakan efisien harus dihitung rasio konsumsi pakan terhadap peningkatan berat badan atau Feed Conversion Ration (FCR). Rumusnya adalah FCR = jumlah pakan yang dikonsumsi / feed intek dibagi berat badan yang dihasilkan.
 
FCR yaitu perbandingan jumlah pakan yang digunakan atau diberikan dengan jumlah bobot atau berat ayam yang dihasilkan. Apabila nilai FCR semakin kecil maka usaha ternak ayam semakin baik dan sebaliknya apabila nilai FCR semakin besar maka semakin tidak baik usaha ternak ayamnya.
 
Keberhasilan beternak ayam potong sangat dipengaruhi oleh pemberian pakan. Pemberian pakan yang baik dan berkualitas mak akan semakin baik pula hasil panen yang didapat.
 
3. Vaksinasi 
Vaksin yangdiberikan pada ayam potong atau pedaging yaitu vaksin inaktif dengan sbtipe yang sama pada unggas sehat yang juga bisa digunaka untuk mengatasi ayam pilek. Apabila ayam sudah berumur 4 hari sudah bisa diberi vaksin dengan cara suntik dibawah kulit / subkutan, tetes mata, tetes hidung, dan dengan cara spray. Dari semua cara vaksin yang paling mudah dilakukan yaitu tetes mata dan tetes hidung. Jadwal pemberian vaksin yaitu sebagai berikut : 
- Umur 3 - 4 hari dan umur 21 hari diberikan vaksin ND strain F sebanyak satu dosisi (1ml) per ekor ayam.
- Umur 10 hari diberikan vaksin Gumboro dengan dosisi sesuai dengan anjuran.
- Umur 42 hari diberikan vaksin ND strain K (Komacox) yang terakhir. 
 
Jadwal pemberian vitamin, obat antibiotik, dan mineral yaitu sebagai berikut :
- Umur 1 - 2 hari diberikan obat antibiotik, vitamin, dan mineral untuk obat anti stress.
- Umur 3 - 5 hari diberikan makanan yang mengandung mineral / feed suplement dan vitamin.
- Umur 6 hari dan selanjutnya diberikan obat coccidiostat (obat pencegah berak darah) diberikan secara rutin 3 hari berturut - turut dan jeda 2 hari tidak diberikan dan seterusnya begitu polanya.
Previous
Next Post »
0 Komentar